Dikisahkan seekor kelinci berlomba adu cepat dengan kura-kura. Lomba pun telah dimulai. Ketika sudah merasa bisa meninggalkan kura-kura, kelinci beristirahat dan akhirnya tertidur. Bahkan ketika kura-kura berjalan melewatinya sang kelinci pun tak mengetahui. Akhirnya kura-kura menjadi juara. Pada tahap ini berlaku filosofi alon-alon asal kelakon, mampu mengalahkan orang yang santai dan berleha-leha.
Sang kelinci penasaran dan menantang lomba lagi. Kali ini dia berlari penuh semangat secepat yang mampu ia lakukan. Dia fokus pada garis finis, tujuan yang hendak dicapai. Strategi ini membuat kelinci menang. Hal ini membuktikan bersungguh-sungguh, fokus, dan penuh semangat akan mampu mengalahkan prinsip alon-alon asal kelakon.
Kali ini kura-kura penasaran dan menantang lagi kelinci. Syaratnya, kura-kura menentukan rutenya. Awalnya kelinci lebih cepat, namun ia kehabisan akal ketika harus menyebrangi sungai. Maka kura-kura pun menang karena ia mempergunakan dengan baik kemampuan dan kelebihan (core competence) yang ia miliki. Jadi, kalau hendak bersaing dengan orang yang bersungguh-sungguh, punya semangat dan memiliki tujuan jelas, maka kita harus mengenal baik apa yang menjadi core competence kita.
Sang kelinci sedih karena kalah lagi. Kura-kura menyapa, “Bagaimana kalau besok kita berlomba bersama. Bila di darat kau gendong aku dan bila di sungai aku akan menggendong engkau.” Kelinci menyetujuinya. Hasilnya, mereka mampu mencapai finis lebih cepat dan sama-sama menjadi juara. Itulah, kerja sama tim yang didukung oleh anggota tim yang memiliki gairah, semangat, dan fokus. Siapa memiliki core competence ia akan menghasilkan sesuatu yang jauh lebih baik, lebih cepat, dan lebih berkualitas.
Demikianlah salah satu wujud syukur adalah mengoptimalkan segala kelebihan yang kita miliki untuk didayagunakan. Ketika anda memiliki kecerdasan, gunakan kecerdasan itu untuk menghasilkan karya-karya besar. Bila anda punya harta, manfaatkan kelebihan itu untuk memperbanyak tabungan energi psositif. Kita bisa belajar dari kisah kura-kura dan kelinci. Masing-masing mensyukuri kelebihan yang mereka miliki dan ketika diwujudkan dalam kerja sama hasilnya menjadi lebih baik.
Ingatlah bahwa diri kita masing-masing sudah Tuhan anugerahkan kelebihan dan kekurangan. Jangan fokuskan energi anda untuk meratapi apa yang menjadi kekurangan diri anda, alangkah baiknya anda curahkan seluruh fikiran, energi, materi, semangat untuk melejitkan potensi yang menjadi kelebihan diri anda. Semakin fokus pada kelebihan anda makan akan semakin cepat pula anda meraih kesuksesan sejati.